Monday 15 November 2010

Pemisahan Senyawa Dengan Kromatografi Lapis Tipis

Pemisahan Senyawa Dengan Kromatografi Lapis Tipis

Tujuan:
1. Mempelajari Kromatografi Lapis Tipis
2. Mempelajari cara pemisahan senyawa kromatografi lapis tipis

Teori:


Alat dan Bahan:

Alat:
1. Kaca Arloji
2. Micropipet
3. Hairdryer
4. Bajana Pemisah
5. Plat KLT
6. Lampu UV

Bahan:
1. Sampel
2. n-heksan
3. Metanol
4. Aseton

Prosedur Kerja:

1. Larutan n-heksan : metanol (8:2) dimasukan kedalam tabung kemudian ditutup dengan kaca arloji
2. Plat KLT disiapkan
3. Plat KLT diberi tanda bercak ditotolkan pada jarak 15mm dari tepi bawah lapisan
4. Jarak antara satu bercak awal dengan bercak lainnya diatur jadi 3-5mm
5. Jarak antara bercak paling pinggir dengan tepi samping diatur jadi 10mm
6. Lapisan tidak boleh rusak selama penotokan
7. Sampel ditotolkan dengan menggunakan micropipet yang terlebih dahulu dibersihkan dengan aseton
8. Micropipet dimasukan kedalam sampel
9. Plat KLT yang sudah ditotol sampel dimasukan kedalam bejana pemisah
10. Larutan n-heksan metanol naik keatas plat KLT
11. Plat KLT dikeringkan dengan hairdryer
12. Plat KLT dipancarkan dengan lampu UV lalu bercaknya ditandai
13. Perhitungan dilakukan

Hasil dan Pembahasan:

Dari sampel yang digunakan adalah rizhopora seberat 0,1 gram dilarutkan kedalam 1 ml metanol. Pelarut yang digunakan adalah kloroform dan metanol dengan perbandingan 9:1 dari 5ml pelarut dimana kloroform lebih banyak dari metanol. Dan setelah Plat KLT dimasukan kedalam bejana pemisah yang berisi pelarut tersebut, sampel secara perlahan akan naik keatas dan akan berhenti jika pelarut tersebut akan berhenti pada batas yang sudah ditentukan, sayang sekali dalam praktikum kali ini pelarut tidak mencapai batasnya yang sudah ditentukan dikarenakan butuh waktu yang sangat lama jadi dalam praktikium kali ini tidak ada perhitungan rf yang seharusnya dilakukan dengan bantuan Lampu UV.

Kesimpulan:

Dalam Praktikum Pemisahan Senyawa Dengan Kromatografi Lapis Tipis kali ini telah didapatkan sampel berupa rizhopora dapat naik keatas dengan menggunakan plat KLT yang di celupkan dalam pelarut berupa kloroform dan metanol tetapi membutuhkan waktu yan cukup lama dan butuh kesabaran yang tinggi.

Daftar Pustaka

Prof. Dr. H Dhahiyat, Yayat Drs., MS; Bachtiar, Eri S.Si., M.Si; Mulyani, Yeni S.Si., M.Si. 2010. Penuntun Praktikum Farmakologi Laut. Bandung: Universitas Padjadjaran

No comments:

Post a Comment