Monday 15 November 2010

Hidrokarbon Nonaromatik

Tujuan:
1. Mengetahui senyawa hidrokarbon dengan menggunakan metode Baeyer

Teori:
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.

- Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
Contoh senyawa hidrokarbon alifatik jenuh:

- Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh:

- Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.
• senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.

• Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena.

Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi :
1) Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
2) Hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
1) Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Alkana juga disebut parafin yang berarti mempunyai daya ainitas kecil (sukar bereaksi).
2) Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap dua ( C=C ) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling sederhana mempunyai 2 atom C. Alkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang membentuk minyak).
3) Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga ( – C C – ) pada rantai karbonnya. Dibandingkan dengan alkana dan alkena yang ssuai, alkuna mempunyai lebih jumlah atom (H) yang lebih sedikit.
Uji Baeyers
Uji baeyer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan heksana, benzena,dan sikloheksana tehadap oksidator KMnO4 yang merupakan katalis. Pada uji baeyers ini dilakukan dengan mencampurkan larutan Na2CO3 5% dan larutan KMnO4 1%. Ketika dicampurkan dengan larutan Na2CO3 5% larutan pada senyawa hidrokarbon berubah menjadi bening, tetapi ketika dicampurkan dengan KMnO4 1% senyawa hidrokarbon menjadi berwarna ungu. Hasil yang seharusnya terjadi Hasil yang semestinya adalah hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan terbentuknya endapan MnO2.
Alat dan Bahan
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet
4. Spatula
5. Timbangan
6. Kawat kasa
7. Pembakar bunsen

Bahan:
1. Alkohol absolute
2. KMnO4 1%
3. n-heksana
Prosedur
1. Memasukkan 3 tetes sampel (30mg padatan) yang dilarutkan dalam 1ml alkohol absolute kedalam tabung reaksi.
2. Memasukkan KMnO4 1% ke dalam campuran.
Hasil positif akan diperoleh jika dalam 1 menit warna ungu ion permanganat hilang dan terbentuk endapan oksida hidrat mangan berwarna coklat
Hasil dan Pembahasan
Hasil:
Sampel 1 (sikloheksana)
• Ada endapan oksida hidrat mangan berwarna coklat
• Larutan berwarna kecoklatan
+ 2KMnO4 + H2O  + KMnO2 + 3(o) + 2 KOH
Sampel 2 (heksana)
• Tidak ada endapan oksida hidrat mangan berwarna coklat
• Larutan berwarna kecoklatan (seharusnya larutan berwarna ungu)  negatif
CH3CH2CH2CH2CH2CH3 + KMnO4 + H2O ≠
Pembahasan:
Dalam Praktikum ini menggunakan prinsip metode baeyer. Uji baeyer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan heksana, benzena,dan sikloheksana tehadap oksidator KMnO4 yang merupakan katalis. Terlihat dari hasil percobaan sampel 1 yang menghasilkan endapan oksida hidrat mangan berwarna coklat dan larutan berwarna kecoklatan yang berarti percobaan ini positif bereaksi terhadap KMnO4. Sedangakan pada sampel 2 yang menggunakan bahan yang berbeda dari sampel yang pertama yaitu heksana mengasilkan hasil yang berbeda dengan sampel yang pertama yaitu tidak ada endapan dan larutan berwarna kecoklatan, yang seharusnya berwarna ungu kemudian membentuk endapan berwarna coklat. Dari hasil sampel 2 ini berupa hasil yang negatif bereaksi dengan KMnO4. Hal ini terjadi karena kemungkinan kesalahan praktikan sewaktu menambahkan KMnO4 atau mungkin tabung reaksi yang kurang bersih atau steril.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat kita simpulkan bahwa dalam Uji baeyers digunakan untuk melihat adanya ikatan tak jenuh (ikatan rangkap), dan terjadi reaksi adisi dimana aldehid dapat melakukan reaksi adisi dengan asam dan membentuk senyawa karbonil kembali.
DAFTAR PUSTAKA
http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/16/hidrokarbon/
http://sahri.ohlog.com/hidrokarbon.cat3518.html
http://widastra.wordpress.com/2010/04/25/praktikum-organik-1-modul-3-2/

No comments:

Post a Comment